NON-CANON
Menenggak Kebatinan
Batin bisa saja ditenggak, seperti minuman keras kesayangan kalian.
Jika berpasang atau tidak ialah dua sisi, persahabatan ada di tengah. Tak harus ke kanan tuk makan hati; tak mesti ke kiri ‘tuk dibunuh sepi.
Kata-kata ini tampaknya tak relevan dengan bijaknya masyarakat di media sosial sekarang ini. Ke kanan tampaknya makan hati, ke kiri tampaknya dibunuh sepi. Maju kena, mundur kena, diam pasti kena.
Penulis sendiri sudah mengalami apa yang dinamakan makan hati. Perihal Bangtan Sonyeondan, sebagai penggemar Ji-man Choi, siapa yang tak kebakaran jenggot ketika pada gim keenam World Series kemarin ia memutar lagu boyband draft dodger tersebut? Toh bukannya untung, malah buntung, persis Dallas Mavericks yang ikut-ikutan nelangsa karenanya.
Penulis sendiri juga sudah mengalami apa yang dinamakan ‘terbunuh sepi’. Tepat setahun lalu, salah satu orang tua penulis mangkat. Sampai sekarang, rasanya seperti terbunuh sepi di padang tandus.
Bisa diselamatkan, namun apa harus keluar uang demi sewa V-22 Osprey + penembak mitraliur demi keamanan? Pendeknya, sia-sia.
Tapi, masalah penulis bukanlah itu. Privilese, bukan rasa bijak di media sosial, yang menjadi kegelisahan penulis.
Pertama, coba baca cuplikan tulisan ini.
Maudy Ayunda is great, but I have special admiration toward her parents the most. They got the triumph of raising a good child.
I want to be her parents; giving privilege & the right environment for children to grow.
But sorry, whom I asked to? No parents in Indonesia could raise an ordinary mas² kentung to a f — in NCAA Div-1 Baseball player. Whom can? The Yatim family.
Yes, I knew it’s mas Ady and mbak Piek’s alma mater, but Hakeem’s grind and grit brought him there.
Hakeem’s achievement > Maudy’s.
No cap.
Oke, privilese Hakeem luar biasa, tentu saja. Kedua orang tuanya bersekolah di di University of Central Arkansas, yang notabene merupakan sekolah D-1 di NCAA. Perjuangannya sendiri, ya bisa anda saksikan di tulisan ini, dan perjalanan sosok penggemar eks punggawa Houston Astros, Hunter Pence tersebut sudah barang tentu luar biasa berat.
Jadi pionir, bung.
Being a good person does eventually mean putting up with other people’s crap.
Ya, menjadi orang baik pada akhirnya menjadi urusan ikut campur dengan perkara orang lain. Seperti contohnya, pendapat soal masa pandemi PPN 12% belanja sembako, di mana hal ini menjadi metafora bagaimana orang membunuh dari jarak jauh.
